STORY OF MY ADVENTURE

Welcome to my Blog and Happy for Adventure about your Vication, My name Is Bima Zakaria, I am From Gresik City East Java, This Is About Gallery Vication for My trip, Very interesting for My life and make me happy in my adventure.


Sabtu, 01 Juni 2019

Monas Jakarta Indonesia

      Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Tugu Monas, atau Monumen Nasional Jakarta adalah salah satu monumen simbolis yang paling dikenal. Tidak hanya di Indonesia, tugu monas juga menjadi salah satu landscape yang dikenal di luar negeri. Area monumen ini menjadi tempat wisata dan rekreasi favorit di Jakarta, sekaligus juga wisata edukasi dan sejarah.

Tugu Monas merupakan monumen berbentuk tugu obelisk, dibangun berdasarkan perintah presiden pertama RI, Ir. Seokarno. Pembangunannya dimulai tanggal 17 Agustus 1961 dan secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
      Sejarah berdirinya Monas cukup panjang. Pembangunan monumen ini sempat terhenti karena adanya peristiwa pemberontakan G30S PKI (gerakan 30 September PKI)

Sejarah Monas secara umum, pembangunannya bisa dibagi dalam tiga periode:

1. Periode tahun 1961 s/d 1965. Pada tahap ini mulai dibangun fondasi. Kurang lebih terdapat 360 pasak bumi yang digunakan sebagai fondasi pembangunan Monumen Nasional
2. Periode tahun 1966 s/d 1968. Pada jangka waktu ini, pembangunan Monas terhenti karena adanya peristiwa pemberontakan PKI yang menggoncang Indonesia.
3. Periode tahun 1969 s/d 1975. Pembangunan tugu Monas, fasilitas, dan area sekitarnya terus dilanjutkan. Pada akhirnya dibuka untuk umum oleh Presiden Soeharto tanggal 12 Juli 1975.

       Area dimana Monumen Nasional dibangun memiliki luas 80 hektar. Area ini mengalami beberapa pergantian nama. Awalnya disebut dengan lapangan Gambir, lalu berganti nama menjadi lapangan Ikeda, lapangan merdeka, lapangan Monas, dan akhirnya dikenal dengan nama Taman Monas.
        Pembangunan Monas diawali dengan sayembara rancangan monumen yang dilakukan pada tahun 1955. Rancangan yang dipilih harus bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan ; mampu melambangkan karakter bangsa Indonesia, dan bisa bertahan berabad-abad lamanya.
Dari sekitar 51 rancangan yang masuk, terpilih karya rancangan arsitek Frederich Silaban. Rancangan arsitek Frederich Silaban di revisi oleh Presiden Soekarno untuk memenuhi bentuk Lingga dan Yoni. Sayangnya, karya rancangan Friederich Silaban membutuhkan biaya yang sangat besar, tidak sesuai dengan kondisi ekonomi negara saat itu. Akhirnya presiden Soekarno menunjuk arsitek RM Soedarsono untuk melanjutkan rancangan Monas. Secara simbolis, RM Soedarsono memasukan angka 17,8, dan 45 dalam rancangannya. Ini melambangkan proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.Pada tanggal 17 Agustus 1961, akhirnya dilakukan peletakan pasak beton pertama untuk memulai pembangunan tugu Monas.


Di bagian paling atas monumen ini terdapat mahkota berbentuk lidah api obor yang menyala. Lidah api ini awalnya dilapisi emas seberat 35 Kg. Satu hal yang menarik, sekitar 28 Kg dari keseluruhan emas ini merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang penguasaha Aceh yang terkenal pada saat itu. Luar biasa bukan?Pada tahun 1995, lidah api ini dilapisi ulang sehingga total berat emas Monas di bagian ini mencapai 50 Kg. Lidah api ini melambangkan api yang tak kunjung padam, perlambang semangat bangsa Indonesia yang tidak akan pernah surut oleh zaman.
Terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia pada setiap sudut halaman luar monumen nasional. Relief ini disusun secara kronologis berdasarkan waktu. Mulai dari sudut timur laut, terdapat relief yang menggambarkan kejayaan Nusantara berupa sejarah kerajaan Majapahit dan Singhasari. Anda bisa menyusurinya searah jarum jam, yang menggambarkan masa-masa penjajahan kolonial, perlawanan bangsa, dan juga relief pahlawan nasional Indonesia.

Letak Museum Sejarah Nasional berada di bagian dasar monumen nasional, kurang lebih dikedalaman 3 meter dari permukaan tanah. Museum Sejarah Nasional memiliki luas 80×80 meter persegi, dan dapat menampung 500 pengunjung. Terdapat kurang lebih 51 diorama yang memperlihatkan sejarah Nusantara mulai dari masa pra sejarah, masa kerajaan nusantara yang lampau, penjajahan kolonial Eropa, perlawanan pahlawan zaman dulu melawan kolonial Belanda dan VOC, pergerakan nasional, penjajahan jepang, kemerdekaan RI, sampai dengan masa orde baru.

Amphiteater ruang kemerdekaan berada di dalam cawan monumen. Untuk menuju kesini, anda bisa menggunakan tangga berputar dari pintu sisi selatan dan utara. Di dalam ruang kemerdekaan, tersimpan naskah asli prolamasi kemerdekaan RI. Naskah ini disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas. Di sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila. Patung lambang negara ini dibuat dari perunggu seberat 3,5 ton, dan dilapisi emas. Di sisi timur, terdapat tulisan naskah proklamasi kemerdekaan dengan huruf perunggu. Awalnya, disini tersimpan bendera pusaka merah putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi karena usia, bendera pusaka sekarang tidak dipajang lagi disini.
Di area Lenggang Jakarta, anda bisa menikmati berbagai sajian kuliner khas Indonesia. Jenisnya juga cukup beragam mulai dari nasi timbel, soto betawi, sate madura, ayam taliwang, dan lain sebagainya.
Anda bisa melepas haus dan lapar sambil beristirahat disini. Selain itu, terdapat juga tempat yang menjual berbagai pilihan oleh-oleh ataupun cindera mata.







Singkat Cerita Bersama dengan kawan AE menghabiskan liburan untuk berlibur di Monas Jakarta mengisi waktu untuk bersenang-senang menikmati indahnya panorama Indonesia khususnya di Monumen Nasioanl yang bersejarah ini. banyak keseruan dan keramaian yang membuat wisata yang tidak pernah dilupakan. karena kita adalah keluarga Aeronautika. 







Sekian liburan kali ini saya update kembali, agar momen momen keseruan tidak akan pernah terlupakan, sejarah dan cerita di masa lalu yang akan selalu memberikan banyak kenangan dalam memorial memorendum. see you catatan my trip my adventure selanjutya ya. bye



Tidak ada komentar:

Posting Komentar